Senin, 10 Juni 2013

Cara kerja saluran air pada porifera



Cara kerja saluran air pada porifera

Selain porifera berpori-pori berbentuk tiga jenis saluran air yaitu
a.         Askon: Tipe Ascon merupakan tipe Porifera yang mempunyai sistem saluran air sederhana. Air masuk melalui pori yang pendek, lurus ke spongocoel (rongga tubuh) lalu keluar melalui oskulum. Contoh tipe Ascon, misalnya Leucoslenia berbentuk jambangan bunga yang merupakan tipe paling sederhana dapat melihat suatu rongga sentral yang disebut spongocoel atau paragaster. Ujung atas dari jambangan terdapat lubang besar yang disebut osculoum. Pada dinding hewan terdapat pori-pori kecil porosofil atau dengan pori dan sering disebut ostium. Sel ephitelium sebenarnya yaitu sel pinacocyt dan kadang-kadang memiliki satu flagellum dan terdiri atas jajaran sel yang berleher dan disebut sel choanocyt. Yang berbentuk botol memiliki flagellum.dan diantaranya terdapat gelatin, serta terdapat sel amoboit yang berfungsi untuk mengedarkan makanan.sel pori yang berfungsi sebagai membuka dan menutup pori dan sering disebut mycocyt.dan penyusun tubuh yang tersusun oleh skleroblas..
b.        Sycon, Tipe Sycon merupakan Porifera yang mempunyai dua tipe saluran air, tetapi hanya radialnya yang mempunyai koanosit. Air masuk melalui pori ke saluran radial yang berdinding koanosit ’spongocoel’ keluar melalui oskulum, misalnya : Scypha.
c.          Rhagon (Leucon), Tipe Rhagon merupakan Porifera dengan tipe saluran air yang paling kompleks/rumit. Porifera ini mempunyai lapisan masoglea yang tebal dengan sistem saluran air bercabang-cabang. Koanosit dibatasi oleh suatu rongga yang bersilia berbentuk bulat.       
Air masuk melalui pori-pori saluran radial yang bercabang-cabang keluar melalui oskulum. misalnya Euspongia dan Spongida. 
Pada saluran air porifera itu tidak sama satu sama lain tidak sama. Namun memiliki fungsi yang pokok yang sama yaitu mengalirkan air dari daerah eksternal kedalan daerah internal dan dikeluarkan kembali ke daerah eksternal. Dan berfungsi sebagai alat transportasi zat makanan dan zat sisa metabolisme



Struktur tubuh
Photobucket
Keterangan.
oskulum    : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol
mesoglea   : lapisan pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar
porosit    : saluran penghubung antara pori-pori dan spongosol. tempat masuknya air.
spongosol  : rongga di bagian dalam tubuh porifera
ameboid    : sel yang berfungsi mengedarkan makanan.
epidermis  : lapisan terluar
spikula    : pembentuk/penyusun tubuh
flagel     : alat gerak koanosit
koanosit   : sel pelapis spongosol seta berfungsi sebagai pencerna makanan.
di bagian ujungnya terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola.


Sabtu, 08 Juni 2013

Sistem Percernaan

Sistem Pencernaan Manusia

Setiap hari kita pasti makan. Baik itu sarapan, makan siang, maupun makan malam. Nah, karena itu makanan yang kita makan harus diproses supaya bisa diserap zat gizinya. Proses ini disebut sistem pencernaan manusia. Nah, pencernaan dibagi menjadi dua yaitu pencernaan secara mekanik dan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik berarti pencernaan tanpa enzim sedangkan kalau kimiawi dengan enzim atau cairan kimiawi. Proses pencernaan akan saya jelaskan satu persatu di bawah ini.


Pertama, makanan masuk ke mulut dan makanan dihaluskan oleh gigi, ini termasuk penceraan mekanik. Nah disamping itu, kelenjar ludah menghasilkan enzim amilase atau ptialin yang dapat memudahkan makanan untuk dicerna. Kemudian lidah mendorong makanan ke kerongkongan. Di kerongkongan, ada gaya yang disebut gaya peristaltik yaitu gaya otot kerongkongan meremas-remas makanan sehingga bisa terdorong ke bawah. Nah, makanan ini terdorong ke lambung. Lambung mencerna makanan secara kimiawi,yaitu dengan 3 enzim,

1. Pepsin, berfungsi untuk mengubah protein menjadi pepton.
2. Renin, berfungsi mengubah protein susu menjadi kasein.
3. Asam Klorida, berfungsi untuk membunuh kuman dan mengasamkan makanan.

Setelah makanan melalui lambung dan enzim-enzimnya, masuklah makanan ke usus halus. Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak
lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan. Usus halus dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu  :

1. Duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm, berfungsi untuk menyesuaikan jumlah makanan yang masuk dari lambung sehingga tidak terlalu banyak atau sedikit
2. Jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m, berfungsi untuk menyerap air dan sisa sari makanan melalui jonjot usus yang berupa vili.
3. Ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m, berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan, yaitu vitamin dan garam mineral. Selain itu usus ini juga menyerap air.

Di duedonum, terdapat bantuan dari getah pankreas yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Getah pankreas mengandung enzim-enzim berikut :

1. Amilase, berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi zat gula.
2. Tripsin, berfungsi untuk mengubah pepton menjadi asam amino.
3. Lipase, berfungsi untuk merubah lemak menjadi asam lemak.

Setelah melewati proses-proses di usus halus, saatnya menuju ke usus besar. Usus besar berfungsi untuk menyerap air yang masih ada di sisa makanan. Di usus besar terdapat bakteri e.coli yang dapat membusukkan makanan. Setelah dibusukkan makanan ada pada bentuk feses. Nah, feses ini akan dikeluarkan dari tubuh melewati anus.

Sebenarnya saya mebuat artikel ini sangat lama. Jadi, mohon dihargai ya ? Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi semua.